TINTAPUTIH - Beberapa pekan tak turun hujan, debit air di danau Situ Gede Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya susut drastis. Saat ini volume air di Situ Gede diperkirakan tinggal 20 persen karena aliran air ke danau ini semuanya kering.
Alhasil objek wisata alam di Kota Tasikmalaya itu terlihat berbeda dari biasanya. Bagian pinggiran danau dengan luas sekitar 47 hektar itu berubah seperti padang rumput.
Dampak lainnya Situ Gede juga kehilangan fungsinya sebagai penyuplai air bagi ratusan hektar sawah.
"Iya mulai kering, debit airnya tinggal sekitar 20 persen," kata Opi Satia, petugas pintu air Situ Gede, Senin (4/9/2023).
Baca Juga: Nurhayati Ajak Perempuan Melek Politik dan Lantang Bersuara di Parlemen
Dia menjelaskan musim kemarau telah menyebabkan Situ Gede kehilangan pasokan air dari sumber utama yaitu sungai Cibanjaran. "Jadi sekarang hanya mengandalkan masa air yang ada, karena inlet dari irigasi Cibanjaran sudah tak ada, kering," kata Opi.
Dampak dari kondisi surut itu membuat 4 pintu air penyalur tak berfungsi memasok air ke area pertanian. Padahal pasokan Situ Gede sangat dibutuhkan oleh lebih dari 250 hektar lahan pertanian yang tersebar di wilayah Kecamatan Mangkubumi, Cihideung dan Cipedes.
"Dari lima pintu air outlet, hanya satu yang berfungsi. Itu pun sebenarnya pintu penguras, jadi saat ini Situ Gede hanya mampu mengairi sekitar 30 hektar sawah yang berada di Kecamatan Mangkubumi saja, padahal dalam kondisi normal bisa mengairi 250 hektar lebih," kata Opi.
Dia mengaku tak bisa berbuat banyak dengan kondisi itu selain berusaha menghemat air dan berharap hujan segera turun. "Mata air yang dulu sangat banyak di Situ Gede, kini semakin berkurang," kata Opi.
Pariwisata Ikut Terdampak
Selain berdampak pada fungsinya sebagai sumber air pertanian, surutnya debit air Situ Gede juga berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan.
"Sangat berpengaruh, tingkat kunjungan berkurang 50 persen. Jualan juga sepi," kata Mumu, salah seorang pedagang kuliner di Situ Gede.
Menurut Mumu, jika dirinya masih bisa bertahan berjualan maka para penyedia jasa perahu lebih parah. Mereka tak bisa beroperasi karena air surut.
"Tukang perahu lebih parah, mereka berhenti beroperasi, tapi ke kami juga berpengaruh. Berkurang daya tarik wisata, otomatis pengunjung ikut berkurang," kata Mumu.
Artikel Terkait
101 Acara Pariwisata dan Budaya Ramaikan Kota Tasikmalaya di Tahun 2023
RS Swasta di Tasikmalaya Dukung Pengurangan Pajak Alat Kesehatan Impor
Nyanyian Office Boy Ungkap Pemakai Sabu di Pemkot Tasikmalaya
Lebaran Usai, Satgas Pangan Kota Tasikmalaya Pantau Harga Sembako
Mantan Komisaris BUMN Ditahan KPK Jadi Sorotan Warga Tasikmalaya
5 Fakta Unik Tentang Tasikmalaya, Kota Santri yang Jadi Pusat Ekonomi Priangan Timur
Cantiknya Gadis Payung Khas Tasikmalaya di Event Oneprix
Cegah Inflasi Pemkot Tasikmalaya Gulirkan Program Setaman Cinta
Asjo Terpilih Jadi Ketua PWI Tasikmalaya
Diceraikan Guru TK, Pria di Tasikmalaya Mengadu ke Polisi