Gerakan Mematikan Mesin Kendaraan di Peringatan Hari Udara Bersih Nasional Belum Efektif

TINTAPUTIH - Pengendara yang melintas di pusat Kota Tasikmalaya dan di beberapa titik lampu stopan dihentikan sementara. Mereka juga diimbau mematikan mesin kendaraannya selama 1 menit.

Langkah ini merupakan bagian dari peringatan Hari Udara Bersih Nasional yang dihelat Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya.

Saat kendaraan berhenti, petugas Dinas Lingkungan Hidup memberikan sosialisasi terkait kegiatan tersebut.

"Ini kegiatan Gemesin, gerakan mematikan mesin kendaraan yang wajib dilakukan setiap tanggal 7 September," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Deni Diyana, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga: Debit Air Situ Gede Tasikmalaya Surut, Pariwisata dan Pertanian Terdampak

Kegiatan menyetop kendaraan yang dibantu petugas kepolisian ini dilakukan sebanyak 2 kali, pada jam 9 pagi dan jam 12 siang.

Meski tak memberikan dampak secara signifikan, karena di ruas jalan lain kendaraan tetap lalu lalang, tapi kegiatan ini diharapkan bisa memberi pesan terkait kesadaran masyarakat untuk menjaga kualitas udara.

"Memang belum efektif, karena sosialisasinya kurang. Setidaknya kami berusaha menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas udara agar tetap bersih. Tadi juga langsung kita sosialisasikan melalui ATCS Dinas Perhubungan," kata Deni.

Dia berharap di tahun-tahun mendatang kegiatan ini bisa lebih masif sehingga memberi dampak signifikan bagi perbaikan kualitas udara.

"Kalau bisa semua kendaraan di jalan mengikuti gerakan ini, bisa dibayangkan berapa banyak polusi yang bisa dikurangi serta hilangnya kebisingan atau polusi suata. Ya ini semacam hibernasi singkat, tujuan kita itu," kaya Deni.

Selain gerakan mematikan mesin pada momentum Hari Udara Bersih Nasional, sejumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan elemen masyarakat melakukan aksi pungut sampah di pusat Kota Tasikmalaya.

Mereka menyisir sampah yang berserakan di kawasan Taman Kota sampai menyisir sampah di sepanjang Jalan HZ Mustofa.*