• Senin, 25 September 2023

RS Swasta di Tasikmalaya Dukung Pengurangan Pajak Alat Kesehatan Impor

- Senin, 13 Maret 2023 | 09:53 WIB
Jajaran direksi RS Jasa Kartini Tasikmalaya.
Jajaran direksi RS Jasa Kartini Tasikmalaya.

TINTAPUTIH - Pengelola rumah sakit swasta di Tasikmalaya mendukung wacana agar pemerintah menekan atau bahkan membebaskan pajak impor alat kesehatan dan obat-obatan.

Langkah ini sebagai bagian upaya mengurangi masyarakat yang berobat ke luar negeri, atau setidaknya mengurangi masyarakat di daerah yang harus berobat ke kota besar.

"Ya memang dalam konteks isu medical tourism itu, pengurangan atau penghapusan pajak impor alat kesehatan sangat diperlukan. Tujuannya untuk menekan biaya berobat, memang di Indonesia biaya berobat relatif mahal. Disamping faktor-faktor lain seperti masalah sumber daya tenaga kesehatan," kata Cecep Hendra, Direktur PT Karsa Abdi Husada, perusahaan yang menaungi RS Jasa Kartini Tasikmalaya, Kamis (9/3/2023).

Cecep mengatakan bagi rumah sakit di daerah, dukungan pemerintah untuk mendorong kelengkapan alat kesehatan dan tenaga kesehatan, akan memberikan efek positif dalam meningkatkan kemudahan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Kalau rumah sakit di Tasikmalaya misalnya sudah lengkap, masyarakat tidak perlu ke Bandung atau Jakarta. Karena kalau sampai harus ke kota besar, beban masyarakat juga akan semakin besar. Ada biaya akomodasi dan lainnya," kata Cecep.

Baca Juga: Ono Surono : Pangandaran Contoh Daerah Pemekaran yang Berhasil

Menurut dia isu mencegah pasien Indonesia berobat ke luar negeri, relevan juga dengan upaya memaksimalkan pelayanan kesehatan di daerah.

Direktur RS Jasa Kartini Tasikmalaya dr Rudy Surady menambahkan upaya peningkatan kompetensi tenaga medis juga perlu mendapat perhatian serius. Saat ini program pendidikan atau pelatihan untuk kualifikasi tenaga medis tertentu ada yang masih jarang dilakukan. Sehingga sedikit banyak menghambat upaya peningkatan kualitas SDM tenaga medis.

"Kesempatan program sertifikasi atau pelatihan juga harus diperluas, karena untuk beberapa keahlian program pelatihannya relatif jarang," kata Rudy.

Rudy mengatakan ketersediaan alat kesehatan harus pula dibarengi oleh kompetensi sumber daya manusianya. Karena salah satu alasan orang berobat ke luar negeri dipicu oleh asumsi profesionalisme dan keahlian tenaga medis di sana.

"Banyak faktor penyebab membuat orang berobat ke luar negeri, makanya selain alat kesehatan, obat-obatan, biaya dan lainnya. Faktor sumber daya manusia juga harus diperhatikan. Semakin banyak pilihan kan semakin bagus," kata Rudy.

Di Tasikmalaya sendiri saat ini terdapat 15 rumah sakit. Pertumbuhan layanan fasilitas kesehatan swasta di Tasikmalaya relatif pesat dalam beberapa tahun terakhir. Selain RS Jasa Kartini yang sudah berusia 26 tahun, ada pula rumah sakit swasta lain, diantaranya RS Tasik Medical Center, RS Hermina, RS Jantung Tasikmalaya dan lainnya.*

Editor: Gilang Teruna Purwadestian

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Asjo Terpilih Jadi Ketua PWI Tasikmalaya

Selasa, 8 Agustus 2023 | 08:56 WIB
X