TINTAPUTIH - Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengatakan, perputaran uang dari usaha kecil pembuatan pindang ikan di Kabupaten Karawang mencapai Rp 300 miliar lebih setiap tahun.
Sehingga Dedi menilai usaha pindang ikan tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena tidak hanya telah menyerap tenaga kerja yang besar, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi di pedesaan di Karawang.
“Produksi pindang dari Cicinde Kabupaten Karawang ini setiap tahun lebih dari 50 ribu ton. Bukan nilai yang kecil, sebagian besar bahan baku suplai dari Jakarta dan ada juga impor dari Cina," kata Dedi Mulyadi saat buka acara bimbingan teknis pengolahan pindang di Saung Tani, Tajug Gede Cilodong, Purwakarta, Kamis (22/6/2023).
Menurut Dedi, usaha pindang ini harus ditingkatkan kualitasnya. Dengan harapan produk ini naik kelas.
"Di Karawang kan banyak hotel bintang tapi mereka tak ada yang sajikan pindang untuk sarapan pagi," katanya.
Hal itu menjadi tantangan ke depan, agar pengrajin meningkatkan kualitasnya. Dari proses awal hingga akhir, katanya, harus ditingkatkan seperti lokasi pembuatan harus higienis, sehingga pada saatnya pindang naik kelas.
Sementara itu salah seorang pengrajin pindang, Soleh menuturkan, saat ini di Cicende terdapat puluhan bahkan ratusan pengusaha pindang baik skala kecil hingga besar.
“Alhamdulillah saat ini saya sehari bisa produksi sampai 20 ton. Jumlah produksi juga semakin meningkat seiring dengan minat masyarakat pada ikan,” katanya.
Di tempat yang sama Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, salah satu upaya meningkatkan konsumsi ikan masyarakat adalah dengan diversifikasi hasil olahan seperti pindang.
Pengolahan ikan pindang yang sudah ditekuni masyarakat sejak ratusan tahun itu masih perlu ditingkatkan dari sisi manajemen bisnis hingga persoalan sanitasi.
“Ikan pindang dinilai memiliki potensi besar menembus pasar ekspor karena Indonesia menjadi negara satu-satunya penghasil komoditas tersebut di dunia. Salah satu cara dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi sehingga siap menembus pasar ekspor,” ucapnya.
Ia berharap kegiatan pelatihan bisa membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan peserta yang berprofesi sebagai produsen ikan pindang agar dapat memproduksi dengan metode lebih baik sehingga bisa memperluas jangkauan produk.***
Artikel Terkait
Hasil Pertanian Akan Dikenakan Pajak, Dedi Mulyadi Tegaskan Penolakan
Proyek Gorden Rumdin DPR Jalan Terus, Dedi Mulyadi: Bikin Malu Aja
Kawasan Perhutanan Sosial Jadi Pembuangan Sampah B3, Dedi Mulyadi Berang
Buya Syafii Wafat, Dedi Mulyadi: Beliau Tokoh Bangsa Sederhana, Humanis Namun Kritis
Dedi Mulyadi: Pejabat Kementan yang Pergi ke Luar Negeri Saat Wabah PMK Sebaiknya Mundur
Bersama KKP, Dedi Mulyadi Bagikan 3 Ton Ikan Segar
Dedi Mulyadi Dorong Pembentukan Lembaga Khusus Tangani Kejahatan Lingkungan dan Hutan
Dedi Mulyadi Sebut Menkeu Keliru Melihat Kontribusi Sektor Kehutanan
Dedi Mulyadi Digugat Cerai Istrinya, 5 Oktober 2022 Sidang Pertama
Dedi Mulyadi Sebut Masyarakat Jabar Setia untuk Prabowo Subianto