TINTAPUTIH - Beberapa perajin dan pelaku UMKM di Tasikmalaya masih belum bisa move on seratus persen setelah dilanda badai pandemi Covid-19.
Mereka masih beradaptasi dengan situasi banyaknya harga bahan baku yang kebanyakan belum stabil.
Ny. Imas (45) pengelola perajin Nata De Coco di Kampung Cibangun Kaler II Kecamatan Cibereum Kota Tasikmalaya merasakan betul situasi ini.
Ia menyebut bahwa dengan situasi ini, kegiatan usahanya hanya mampu memproduksi rata-rata 1.000 lembar setiap harinya. Hal itu terjadi dan jadi kendala karena bahan baku berupa cuka dan gula harganya tidak stabil dan relatif terus merangkak naik.
"Cuka yang biasanya 600 perak per botol, kini sudah di kisaran 900 per botol, " saat dikunjungi Anggota Komisi II DPR RI Saan Mustofa, Sabtu 9 April 2022.
Keberadaan pelaku usaha dan perajin UMKM di Kota dan Kab/ Kota Tasikmalaya sendiri mendapat perhatian dari Saan Mustafa, politisi dari Partai Nasdem saat melakukan kunjungan ke para pelaku dan perajin UMKM yang ada di Kota/Kab. Tasikmalaya.
Selain ke Nata De Coco, Saan juga berkunjung ke wilayah sentra Bordir Kawalu Kota Tasikmalaya serta sentra anyaman di Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.
Saan mengaku prihatin dengan situasi itu sebab UMKM Tasikmalaya memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto Indonesia. Sehingga keberadaan para pelaku UMKM perlu terus untuk diberdayakan dan dikembangkan.
Artikel Terkait
Kepolisian RI Buka Lowongan Bintara dan Akpol, Kuotanya Lumayan Banyak
Chelsea vs Real Madrid 1-3, Benzema Borong Hattrick di Bulan Puasa
Karang Taruna Kersanagara Kota Tasikmalaya Sukses Bangkitkan UMKM
Mudik Lebaran 2022, Kemenhub Imbau Tidak Pakai Sepeda Motor
Banyak ASN Pemkab Tasikmalaya Sering Bermain Medsos Konten Mubazir
Pemerintah Arab Saudi Terbitkan Izin, Jemaah Haji Bisa Berangkat Tahun Ini
Dianggap Membahayakan, Sarang Tawon di Leuwigoong Garut Dievakuasi
BLT Minyak Goreng Akan Disalurkan Melalui PT Pos
IPHI Jawa Barat Bersiap Sambut Keberangkatan Haji Tahun Ini
Polisi Minta kepada Massa Aksi 11 April untuk Tidak Anarkis