Intervensi dan Intimidasi Penerima BPNT Kembali Terjadi

TINTAPUTIH - Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng dan BPNT di Kabupaten Garut yang disalurkan melalui PT Pos ternyata masih diwarnai intervensi dan intimidasi dari oknum perangkat pemerintah seperti RT dan RW maupun agen e-warung.

Intervensi tersebut berupa adanya penggiringan agar KPM belanja di agen e-warung tertentu bahkan ada yang secara terang-terangan mengambil uang dari KPM dan besoknya ditukar oleh komoditas seperti beras, kacang, tahu, tempe, daging dan buah-buahan.

Menurut seorang KPM dari Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut, Denden (49) saat selesai menerima uang dari PT Pos di luar sudah ditunggu oleh Ketua RW dan KPM harus menyetorkan uang yang baru diterima kepada Ketua RW dengan alasan akan diganti dengan komoditas sembako dan minyak goreng.

Baca Juga: Lebih Baik dari 1000 Bulan Iniah 5 Keistimewaan Lailatul Qodar

"Kita antri berjam-jam sampai berdesakan dan meninggalkan pekerjaan pokok, setelah uang kita terima langsung diambil oleh Ketua RW dengan alasan akan diganti komoditas kebutuhan pokok," keluhnya.

Dia pun menambahkan, komoditas yang dia terima dari agen e-warung tidak sesuai dengan jumlah uang yang dia setorkan.
Denden mengaku mendapatkan BLT sebesar Rp 500 ribu dan langsung diambil oleh Ketua RW.

"Komoditasnya tidak sesuai dengan jumlah uang, sangat jauh kwantitasnya jika kita sendiri beli di pasar tradisional," tambah dia.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cetak Hattrick, Rangnick Ingatkan Laga Berat Selanjutnya di Kandang Liverpool

Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Cibiuk Kabupaten Garut. Menurut salah seorang KPM dari Desa Cipareuan Kabupaten Garut, Cucu (41) saat selesai menerima uang dari PT Pos langsung diambil oleh Ketua RW.