TINTAPUTIH - Menghebohkan awak media, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyampaikan, saat ini sudah menerima 247 juta laporan transaksi keuangan mencurigakan.
Hal ini disampaikan PPATK kepada Presiden Jokowi dalam acara Peringatan 20 tahun Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara. Jakarta. Senin (18/4/2022).
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan 247 juta laporan telah diterima yang bersumber dari pelapor.
Baca Juga: 56 BUMN Buka Lowongan Kerja, Simak Syarat dan Tata Cara Pendaftarannya
"Beragam laporan telah diterima, mulai dari transaksi mencurigakan, keuangan tunai, transaksi pembawaan uang tunai, penyedia barang dan jasa, transfer ke luar negeri dan penundaan transaksi," ucapnya dikutip dari PMJ News.
Saat ini, kata Ivan, pihaknya menerima laporan mencapai 45 ribu transaksi per jam. Selain itu, PPATK juga telah melakukan 1.466 audit pengawasan kepatuhan.
Ivan juga mengatakan, PPATK juga telah meluncurkan aplikasi GoAML untuk menggantikan aplikasi pelaporan yang digunakan selama ini, yaitu Gathering Reports and Information Processing System (GRIPS).
Baca Juga: Antibodi Masyarakat Naik Jadi 99,2 Persen Jelang Lebaran, Menkes Optimis Mudik Lancar
Menurut Ivan, pihaknya telah melakukan penyesuaian untuk aplikasi tersebut sesuai kebutuhan Indonesia.
Aplikasi goAML ini sudah diimplementasikan oleh 56 lembaga intelijen keuangan di dunia, dan 55 lembaga intelijen keuangan lainnya sedang dalam proses engagement dengan UNODC.
Artikel Terkait
Polisi Tetapkan 8 Tersangka dalam Kasus DNA Pro
Kondisi Cuaca di Kabupaten Pangandaran Hari Senin 18 April 2022
Ini Biodata Rekrutan Kelima Persib Bandung Asal Bungbulang Garut, Fitrul Dwi Rustapa Pengganti Deden Natsir
Ini Bek Muda Persib Kesayangan Shin Tae-yong, Usai Memperkuat Timnas U-19 Langsung ke Timnas U-23
Pelindo Siapkan 50 Unit Bus Gratis Lebaran 2022 Simak Syaratnya