TINTAPUTIH - Harga 3 jenisbBahan Bakar Minyak (BBM) yakni Pertaite, Solar bersubsidi dan Pertamax resmi naik sejak hari Sabtu.
Terpantau harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800 perliter. Pertamax naik hari ini dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liternya.
Kenaikan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh harga minyak dunia yang sedang naik
"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Saya sebetulnya ingin harga BBM [Bahan Bakar Minyak] di dalam negeri tetap terjangkau, dengan memberikan subsidi dari APBN,"
Baca Juga: Pertalite dan Pertamax Naik Ngegas! Ini Daftar Harganya
"Tetapi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus. Dan lagi, lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi,"
"Mestinya, uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu. Dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM. Sehingga, harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,"
Sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM sebesar Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu, sebesar Rp150 ribu per bulan, dan mulai diberikan bulan September selama empat bulan.
Baca Juga: Doa Terhindar Dari Mimpi Buruk Saat Tidur
Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan dalam bentuk Bantuan Subsidi Upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu
Baca Juga: Cara Hubungkan Rekening dengan E-Walet Pada Prakerja
Jokowi juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan dua persen Dana Transfer Umum sebesar Rp2,17 triliun, untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online, dan untuk nelayan.
Pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran. Subsidi harus lebih menguntungkan masyarakat yang kurang mampu.
"Selanjutnya, saya minta Menteri ESDM, Menteri Keuangan, dan Menteri Sosial untuk bisa memberikan penjelasan yang lebih rinci," pungkasnya.
Artikel Terkait
Kasus HIV/AIDS di Pangandaran Bertambah 2 Orang Setiap Bulan, Kebanyakan LSL
Serunya Bodyrafting di Batu Lumpang, Objek Wisata Paling Ssru
Update Kasus Ferdy Sambo, Ada Dugaan Hubungan FC Dengan KM Mengkerucut
Cara Cek Harga Pertamina, Pertamax Hingga Dex Lite
Cara Cek Lolos Penerima Prakerja Gelombang 43