Apabila pernah terjadi kontak erat dan merasakan gejala seperti yang dirasakan pasien maka sudah bisa skrining ke puskesmas setempat.
Aang mengatakan pengobatan lama tidak berpengaruh kepada tingginya kasus, karena tidak terlalu berpengaruh dibuktikan dengan angka drop out pengobatan Pangandaran yang rendah.
Kedepan pihaknya akan membuat DPPM (District based Public Privat MIx). Hal ini supaya fasilitas pelayanan kesehatanb pemerintah dan swasta semuanya ter notifikasi di program.
"Karena keberhasilan program TB indikatornya diantaranya, temuan kasus TB, pasien Tb yang ditemukan segera diobati, tingkat keberhasilan pengobatan yang tinggi," ucap Aang.***
Artikel Terkait
DPRD Minta Pemkab Pangandaran Gencar Edukasi Masyarakat Soal HIV/Aids
DPRD Pangandaran Beberkan Hasil Pembahasan Perubahan APBD 2022
Ketua DPRD Pangandaran Berharap Penanganan Dampak Bencana Cepat
Bupati Jeje Ungkap Peran Koperasi Kendalikan Inflasi di Pangandaran
Pemerintah Segera Membangun Jembatan Sodongkopo Pangandaran
Pemkab Pangandaran Tertibkan Tempat Hiburan Malam
DLHK Pangandaran Kekurangan Armada Pengangkut Sampah
Upaya Pemkab Pangandaran Permudah Aksesibilitas Wisatawan
Disdukcapil Pangandaran Buka Layanan Sidang Isbath Pernikahan
8 Pantai Hidden Gem di Kabupaten Pangandaran