TINTAPUTIH - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mewaspadai penularan penyakit campak di wilayahnya. Sejumlah pasien diduga terpapar virus campak saat ini sedang di beberapa rumah sakit. Sampel dari pasien itu sudah dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat untuk memastikan.
"Ada 4 atau 6 pasien, saya lupa persisnya, yang dirawat di rumah sakit dengan dugaan penyakit campak. Ada anak-anak juga," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Asep Hendra, Jumat (20/1/2023).
Dia mengatakan saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium sampel dari para pasien tersebut. "Biasanya hasil keluar sekitar dua minggu," kata Asep. Jika ternyata dinyatakan positif campak, maka pihaknya akan segera menurunkan tim epidemiologi untuk mencegah penyakit ini mewabah di Tasikmalaya.
Asep Hendra menjelaskan sejak awal pihaknya sudah membentuk tim yang terkoneksi ke semua rumah sakit, sehingga jika ditemukan kasus penyakit yang berpotensi jadi wabah atau kejadian luar biasa, bisa segera diantisipasi.
Baca Juga: Dear Pria Jangan Abaikan Sakit di Kemaluan, Remaja Ini Testisnya Membusuk
"Kita punya tim survailans di setiap rumah sakit, sehingga kalau ada kasus penyakit yang berpotensi KLB langsung kita antisipasi. Termasuk temuan yang diduga terpapar campak itu," kata Asep.
Merujuk data tahun 2022, di Kota Tasikmalaya ada 30 kasus yang sempat dicurigai campak. Meski setelah diuji laboratorium, yang positif campak itu hanya satu orang.
Atas potensi penyebaran wabah campak itu, Asep Hendra mengatakan masyarakat bisa melakukannya dengan memberikan vaksinasi MR kepada anak-anak.
"Kalau pencegahan sama saja seperti Covid-19. Tapi kalau campak kuncinya ada di imunisasi. Jadi kalau pun terpapar, gejalanya tidak akan fatal," kata Asep.
Dia juga mengatakan anak yang positif campak tahun lalu, bisa sembuh kembali tanpa gejala berat, karena anak itu sudah mendapatkan vaksinasi campak. "Makanya anak balita harus imunisasi lengkap, sehingga walau pun terjangkit virus bakteri, dia bisa pulih," kata Asep.
Terkait realisasi vaksinasi terhadap anak di Kota Tasikmalaya, menurut Asep relatif bagus meski tidak mencapai 100 persen. "Kesadaran untuk vaksinasi bagus, walau pun tidak 100 persen. Tapi target 98 persen bisa tercapai. Yang menolak pasti ada saja, entah itu trauma atau pemahaman yang keliru," kata Asep.***
Artikel Terkait
Kontemplasi Anggota DPR Agun Gunandjar Terkait Bencana Alam di Indonesia
Kemeriahan Patriot Desa Kabupaten Garut Gelar Festival Desa
Pj Wali Kota Tasikmalaya : RSUD Soekardjo Lagi Sakit
YKI Pangandaran Berkomitmen untuk Mengedukasi Masyarakat dalam Pencegahan Kanker
Wakil Bupati Klaim Angka Stunting dan Kemiskinan di Ciamis Menurun
Subsidi Dikurangi, Biaya Haji 2023 Diusulkan Naik Jadi Rp 69 Juta
Pengertian Financial Close yang Membuat Proyek Tol Getaci Lelang Ulang, Simak Penjelasannya
100 Pelaku UKM Makanan Kota Tasik Dapat Sertifikat Halal Gratis
Mengintip Fasilitas Gedung Creative Center Kota Tasikmalaya
Kemenag RI Usul Biaya Haji Naik Rp 69 Juta, Kementerian Arab Saudi Sebut Paket Haji Turun 30 Persen