TINTAPUTIH - Kasus pemerkosaan terhadap puluhan santriwati yang dilakukan Herry Wirawan ternyata berdampak panjang bagi korban-korbannya.
Dua orang santriwati korban pemerkosaan Herry Wirawan kembali harus menelan pil pahit karena tidak diterima masuk sekolah di sebuah lembaga pendidikan di Kabupaten Garut.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun tintaputih, kedua santriwati tersebut sempat diterima namun akhirnya dikeluarkan pihak sekolah.
"Ya betul dua orang, awalnya diterima namun akhirnya dikeluarkan oleh pihak sekolah dengan alasan sudah memiliki anak dan sering dibully di kelasnya," ungkap sebuah sumber yang meminta namanya tidak ditulis.
Pasca dikeluarkan kembali dari sekolah kedua santriwati tersebut selalu terlihat murung dan kadang mengurung diri di kamar.
Baca Juga: Sebelum Tragedi Tabrakan Nagreg, Handi Saputra Pasang Tulisan 'Akhirat di Depan' di Sepeda Motornya
Hal itu dibenarkan salah seorang orang tua korban saat berbincang dengan tintaputih di kediamannya.
"Yah jadi sering mengurung diri kalau pun di luar kamar sering melamun jadinya sering kita ajak bercanda diajak ngobrol atau diajak jajan makanan kesukaannya untuk menghilangkan kesedihannya," ungkap ibu salah seorang korban.
Sementara pihak sekolah yang mengeluarkan kedua santriwati tersebut sampai saat ini belum bisa dimintai tanggapannya karena sekolah sudah libur sejak pekan ini.***
Artikel Terkait
Herry Wirawan, Guru Ponpes Diduga Pakai Dana Bantuan Pemerintah untuk Perkosa Santriwati di Hotel
Iming-iming Sekolah Gratis Cara Herry Wirawan Menjerat Korban
Pengakuan Korban Pertama Pemerkosaan Herry Wirawan, Seperti Dihipnotis !
Bukan 12, Ternyata Korban Pemerkosaan Herry Wirawan Bertambah Jadi 21 Santriwati
Kejati Usut Penyelewengan Aliran Dana Bantuan Yayasan Herry Wirawan, Pemerkosa Puluhan Santriwati di Bandung