Sebagai pembina yang pernah mendidik anggota ormas GMBI selama hampir 10 tahun, dia mengaku prihatin dengan apa yang dilakukan ormas tersebut dalam insiden tersebut.
Apalagi insiden itu juga diwarnai oleh aksi seorang demonstran yang menaiki patung Maung Lodaya di Mapolda Jabar.
Menurut Anton perilaku itu sangat tidak etis dan bisa menyinggung institusi Polri.
"Memang itu hanya sebuah patung, kita bukan mengagungkan patung. Tapi Maung Lodaya itu adalah simbol yang menjadi spirit anggota Polri, khususnya di Jawa Barat," papar Anton.
Dia mengimbau GMBI untuk melakukan evaluasi atas insiden itu serta tunduk dan patuh terhadap aturan hukum.
"GMBI harus kedepankan logika, jangan emosi. Kemudian ingin saya tegaskan bahwa saya sudah tidak di GMBI dan tidak terkait dengan insiden kemarin," kata Anton.***
Artikel Terkait
Bogor Diterjang Angin Kencang, Warga Kumandangkan Takbir!
Temuan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Diselidiki Polisi dan Komnas HAM
Kota Tasik Hujan Es, Pohon Tumbang di Beberapa Titik
29 Titik Pohon Tumbang Sebabkan Kemacetan di Kota Tasikmalaya
Derita Fajar Bocah 7 Tahun Pengidap TBC di Garut
Jatuh dari Pohon Maman Terkapar Semalaman di Hutan
Pinjaman Ditolak Pria India Bakar Bank
Modus Arisan Bodong Pasutri di Pangandaran Raup Uang Hampir Rp 1 Miliar
Sepeda Motor Menyerempet Dump Truck Mahasiswi Meninggal Dunia