Pihak keluarga, jelas Deden mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Apalagi pelaku orang dalam gangguan jiwa sehingga tidak dapat dituntut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ditambahkannya, korban selama hidupnya hanya bekerja serabutan dan saat ini meninggalkan satu orang istri dan tiga anak kandung serta satu orang anak angkat.
"Keluarga sangat terpukul dengan adanya kejadian ini dan mereka juga kebingungan bagaimana bisa menyelesaikan rehab rumah program BSPS yang baru berjalan 60 persen sementara korban sebagai tulang punggung keluarga meninggal secara tragis," kata dia.
Dede Parman, sebelumnya menjadi korban keberingasan seorang ODGJ di Kampung Babakan Cijolang Desa Cijolang Kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut, Kamis 12 Mei 2022.
Saat itu korban hendak menegur anak-anak karena dianggap berisik bermain sambil menabuh ember, tanpa diduga IC seorang ODGJ yang berasal dari Kampung Lingkung Pasir mengayunkan cangkul ke kepala korban, tidak itu saja pelaku juga melukai Mak Iting yang juga nenek korban.
Dede Parman nyawanya tidak tertolong karena mengalami luka parah di bagian kepala akibat hantaman cangkul.
Sementara Mak Iting nyawanya bisa diselamatkan dan hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSU Dr.Slamet Garut karena kondisinya kritis.***
Artikel Terkait
Mendikbud Ristek Tunjuk Dr Nundang Jadi Plt Rektor Unsil Tasikmalaya
Masyarakat Empat RW di Kawasan Dadaha Kota Tasikmalaya Akan Dipersatukan Kembali
Agus Fatah Hidayat Segera Dilantik Jadi Ketua STIA YPPT Priatim Tasikmalaya
Pacar, Calon Mertua dan Adik Indra Kenz Ditahan 40 Hari Kedepan
Warga Cilacap Tenggelam di Pantai Barat Pangandaran
Pria Mesum Pasang Kamera Pengintai di Kamar Mandi Kosan Putri, Polisi Temukan 18 Video
Warga Cilacap yang Tenggelam di Pantai Barat Masih Belum Ditemukan
Korwas SD Tingkat Kota Tasikmalaya: Pemulihan Pembelajaran dari Daring ke Luring Harus Masif Dilakukan
Truk Pengangkut Miras Terguling di Gentong Timpa Pengendara Sepeda Motor HIngga Tewas
Tenggelamnya Latipudin di Pangandaran Tanpa Jejak