TINTA PUTIH - Ratusan tenaga kesehatan (nakes) honorer yang tersebar di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dan puskesmas mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya agar nasib mereka diupayakan jadi ASN atau minimal P3K.
Aksi yang dilakukan menyusul munculnya wacana penghapusan tenaga honorer diikuti sebagian besar nakes mulai dari perawat, bidan, TU, laboratorium, apoteker, rekam medis, farmasi dan lainnya.
Malah demi mendukung aksi itu, sejumlah nakes yang baru melakukan dinas malam pun ikut "turun gunung". Mereka rela meninggalkan anak dan kegiatan rutin sebagai kepala dan ibu keluarga.
"Maunya langsung istirahat, tetapi karena ada aksi ini saya menyempatkan datang sebagi apresiasi terhadap perjuangan kawan senasib," kata Nira Agustina, salah seorang nakes.
Mereka lantas menganalogikan situasi saat ini sangat menyeramkan. "Kita tenaga honorer dengan situasi saat ini seperti horor," kata salah seorang nakes yang menggelar mimbar bebas di halaman Kantor DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis 28 Juli 2022.
Bila tuntutan mereka tidak di penuhi dan nasib mereka digantung tak jelas, pemerintah dianggap mereka tidak menghargai kiprah mereka melayani sektor kesehatan, termasuk saat jadi garda terdepan dalam penanganan Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kemampuan 'Public Speaking' Penting Dikuasai Kader PUAN Kota Tasikmalaya
Upaya pelayanan kesehatan juga diprediksi kalang kabut manakala para nakes memutuskan mogok. "Jadi kita datang kesini dan meminta pemerintah bijak dalam membuat regulasi. Jangan berencana menghapus honorer tanpa solusi," ujar Asep Cahya, nakes lain saat giliran berorasi.
Artikel Terkait
Empat Weton Ini Dilarang Keluar Rumah Saat Malam Satu Suro
Seorang Kakek Dipaksa Mengemis oleh Cucunya Sendiri
Prakiraan Cuaca di Kabupaten Pangandaran Sabtu 30 Juli 2022 : Cenderung Berawan Sepanjang Hari
LIVE Indosiar, Dua Link Streaming Persib vs Madura United, Duh Tuan Rumah Masih Kondisi Pincang
Tidak Mendaftar PSE, Platform Bermain Game Diblokir Kominfo