TINTAPUTIH - Kerusuhan suporter di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, dalam laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya Sabtu (1/10).
Dalam kerusuhan itu, setidaknya ada 127 orang dinyatakan tewas, namun ada yang menyebutkan lebih dari angka tersebut.
Lalu, apakah kerusuhan tersebut merupakan bentrok antara Aremania (pendukung Arema FC) dan Bonekmania (Pendukung Persebaya Surabaya).
Baca Juga: Fadli Zon Minta Investigasi Kerusuhan Arema Vs Persebaya, yang Menewaskan 127 Orang
Dilansir dari Bondowosonetwork, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD, menegaskan Peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, bukan bentrok antara suporter Aremania dan Bonek.
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema," ungkap Mahfud MD, sebagaimana dikutip dari akun instagramnya @mohmahfudmd.
Pada pertandingan derbi Jatim antara Arema FC dengan Persebaya, kata Mahfud, Suporter Persebaya atau yang lebih dikenal dengan Bonek, tidak boleh ikut menonton.
Baca Juga: Laga Persib vs Persija Ditunda, Tiket Tidak Hangus
"Sebab pada pertandingan itu, supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema," tambahnya.
Kata Mahfud, Para korban pada umumnya meninggal dunia karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.
"Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," tuturnya.***
Artikel Terkait
Bupati Jeje Dukung Penuh BPS Dalam Pendataan Tata Kelola Satu Data Indonesia
Kasus Pelanggaran HAM Berat di Paniai Papua Mulai Disidangkan
DPRD Pangandaran Beberkan Hasil Pembahasan Perubahan APBD 2022
Ketua DPRD Pangandaran Berharap Penanganan Dampak Bencana Cepat
Aturan FIFA dan Alasan Polisi Gunakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan