IRT Santroni Rumah Lansia di Cineam, Sekap dan Lukai Korban

TINTAPUTIH - Seorang ibu rumah tangga (IRT) nekat melakukan aksi pencurian dan menyandera korbannya di Desa Mediasari Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya.

Beruntung aksi ibu rumah tangga bernama Ernawati (45) warga Kampung Kertajaya Desa Karanglayung Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya ini, berhasil digagalkan warga. Dia ditangkap dan diserahkan ke polisi.

Namun aksi ini menyebabkan korban Juariah (90) mengalami luka sayat di bagian lengan kirinya akibat sabetan pisau pelaku.

Informasi yang dihimpun kejadian itu berawal ketika pada Minggu (22/1/2023) malam, Ernawati menyelinap masuk ke rumah Juariah. Namun niat untuk mencuri itu diketahui oleh Juariah.

Nenek Lansia itu lalu berlari ke luar rumah untuk meminta pertolongan. Menurut dia ada seseorang yang bersembunyi di kolong kasur kamarnya.

Baca Juga: Survei Galunggung Center, Tiga Politisi DPRD jadi Calon Kuat Wali Kota Tasikmalaya 2024

Teriakan korban itu kemudian didengar oleh salah seorang tetangganya. Setelah diperiksa ke kolong kasur, ternyata orang itu tidak ada.

Saksi dan Juariah kemudian hendak memanggil warga lain untuk menyisir seisi rumah Juariah yang merupakan ahli pihat tradisional tersebut.

Namun belum sempat keduanya keluar rumah, Ernawati yang ternyata bersembunyi di kamar belakang datang. Dia langsung memegang pundak Juariah dan menempelkan pisau di leher Juariah.

Sesaat suasana tegang, namun meski sudah renta Juariah tak menyerah. Dia berontak dan berusaha melawan, tapi saat itu tangan kirinya tersabet pisau hingga membuncahkan darah segar.

Saksi kemudian menyergap Ernawati hingga pisau terlepas dan ketiganya terjatuh. Kegaduhan itu kemudian diketahui oleh warga lain yang berdatangan, sehingga dengan mudah Ernawati diringkus lalu diserahkan ke polisi.

Kapolsek Cineam Dede Darmawan membenarkan adanya kejadian tersebut. Pelaku langsung diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Untuk sementara pelaku dijerat dengan pasal penganiayaan, karena aksi pencuriannya belum terjadi atau belum terbukti. "Dijerat pasal 351 tentang penganiayaan," kata Dede.***