TINTAPUTIH - Seorang bocah perempuan di Desa Mediasari Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya membuat geger. Dia mengaku menjadi korban pencurian dan nyaris diculik saat berada di rumahnya.
Rekaman video saat bocah berinisial N (12) ini ditanyai keluarganya viral dengan narasi korban penculikan. Setelah polisi turun tangan, ternyata kejadian itu hanya akal-akalan bocah ini untuk mengambil uang milik orang tuanya.
Kejadian itu berawal dari viralnya rekaman video yang dinarasikan korban penculikan di masyarakat Tasikmalaya. Isu penculikan yang sedang ramai jadi perbincangan membuat video itu cepat tersebar.
"Setelah ramai video itu, kami langsung melakukan penyelidikan. Diketahui video itu direkam di sebuah rumah di Kampung Sukahurip, Desa Mediasari Kecamatan Cineam," kata Kapolsek Cineam AKP Dede Darmawan, Sabtu (4/2/2023) petang.
Baca Juga: Bocah 4 Tahun Terjatuh dari Lantai 2 Masjid Al Jabbar
Saat ditanya polisi bocah itu mengaku hampir diculik oleh orang asing yang datang ke rumahnya. Dia mengaku dibekap dan diberi obat bius sampai pingsan. Orang itu juga menurut N sempat mengambil uang di dompet orangtuanya.
"Jadi si anak itu saat orangtuanya pulang mengaku pusing karena habis pingsan. Gegerlah orangtua dan orang-orang di kampung, kemudian datang Pak RT merekam video dan menyebarkannya," kata Dede.
Di sisi lain polisi justru menemukan kejanggalan atas pengakuan bocah kelas 6 SD itu. "Aneh karena handphone ada, motor ada. Tapi pelaku malah ambil uang yang ada di dompet. Sejak awal kami sudah curiga," kata Dede.
Meski curiga polisi kemudian membawa N ke Puskesmas untuk diperiksa, karena dia mengaku masih pusing karena dibius. Namun tim medis geleng-geleng kepala, dia mendapati anak itu dalam kondisi baik-baik saja.
"Dokter sampai memeriksa saluran pernafasan, untuk memastikan ada bekas obat bius sebagaimana pengakuan anak itu," kata Dede.
Baca Juga: Aksi Massa di Lokasi Pembangunan Pesantren di Cisayong, Begini Duduk Perkaranya
Polisi tak kalah akal, dengan meminta bantuan perawat perempuan untuk menggeledah N, dengan berpura-pura memeriksa kondisi fisik.
"Ternyata ditemukan uang Rp 475 ribu di celana dalam anak ini. Rupanya anak ini ingin mengambil uang tapi dengan membuat sandiwara," kata Dede.
Dia menjelaskan anak ini mengambil uang orang tuanya, karena kebingungan uang tabungan karyawisata teman-temannya di sekolah habis pakai jajan.
Artikel Terkait
Pria ODGJ Pembakar Masjid di Garut Tak Punya BPJS
Kisah ODGJ Pembakar Masjid di Garut, Kambuh Anarkis Normal Rajin Menjahit
Umat Islam Tasikmalaya Kecam Rasmus Paludan Pembakar Alquran
Nelayan Bojong Salawe Pangandaran Tewas Tersambar Petir
Bus Budiman Tiba-tiba Terbakar di Garasi
Pamit Pergi Memancing Pemuda di Cibeureum Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Sawah
Miras Oplosan Tewaskan Dua Warga Manonjaya, Peracik Jadi Tersangka
Diduga Sakit Hati, Adik Tusuk Mati Kakak Kandung di Jamanis Tasikmalaya