TINTAPUTIH - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Prof Arief Hidayat terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) masa bakti 2021-2026. Arief menggantikan Ahmad Basarah, dalam Kongres PA GMNI yang digelar Selasa 7 Desember 2021 di Kota Bandung.
Nama Arief sebelumnya dicalonkan oleh beberapa pengurus daerah dalam pandangan di awal Kongres PA GMNI. Ketika proses pemilihan berlangsung, tidak muncul kandidat lain. Apalagi Ahmad Basarah tidak berniat untuk maju lagi, karena untuk memberi kesempatan dalam proses regenerasi.
Dalam kongres ini hanya muncul satu nama, maka proses pemilihan dilakukan secara aklamasi. “Karena ada satu nama calon, dengan demikian saya menetapkan Prof. Dr. Arief Hidayat S.H., M.S sebagai ketua umum DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia," kata Ketua Sidang Kongres IV PA GMNI, James Sumendap.
Baca Juga: 12 Eks Pegawai KPK Menolak Jadi ASN Polri, Ini Alasannya
Pada kesempatan itu, Arief menerima amanah sebagai Ketua Umum GMNI. "Dengan ini saya menerima amanah dengan disaksikan seluruh peserta Kongres IV PA GMNI. Semoga Tuhan selalu melindungi dan mempererat persaudaraan kita dalam wadah PA GMNI," kata Arief.
Sebelumnya Ketua PA GMNI Jabar Abdy Yuhana berharap alumni GMNI harus mampu membangun ide, gagasan-gagasan yang relevan dengan kondisi Indonesia kekinian (up to date). Dipimpin oleh ide, menghikmati ide dan melaksanakan ide harus menjadi pijakan agar organisasi yang menegaskan sebagai ‘pengikut’ pemikiran- pemikiran Soekarno terus bisa membuktikan eksistensinya di republik ini. Eksistensi tidak saja dibangun hanya dengan nostalgia dan puja puji terhadap Soekarno tapi juga harus mampu membumikannya, menjadi mewujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Hanya ke Bandunglah aku kembali kepada cintaku yang sesungguhnya. Inilah sepenggal harapan yang pernah disampaikan oleh Bung Karno, dalam melihat Bandung. Dan menjadi kontekstual melalui Kongres Persatuan Alumni GMNI di Bandung, semangat itu terekonstruksi lagi, sebagai episentrum, pusat dan kiblat nasionalisme Indonesia," kata Abdy.
Maka, kata Abdy janganlah membuang apalagi menegasikan harapan publik untuk Alumni GMNI, warnailah kongres dengan melihat tantangan bangsa ke depan dan ingatlah seperti apa yang disampaikan Bung Karno. “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang,” kata Abdy mengutip ucapan Bung Karno.***
Artikel Terkait
PDI Perjuangan Pangandaran Targetkan 22 Kursi DPRD di Pemilu 2024
Tim Seleksi Calon Anggota KPU dan Bawaslu Didesak Lebih Terbuka
Kongres Persatuan Alumni GMNI, Bandung Episentrum Nasionalisme Indonesia Raya
Dedi Mulyadi Pasang Badan Untuk Ibu yang Dilaporkan Lima Anaknya ke Polisi
Ridwan Kamil dan Iwan Bule Masuk Radar Bursa Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat
LaNyalla Sebut 4 Tahap Amandemen Konstitusi Pasca Reformasi Ubah Sistem Demokrasi dan Ekonomi Indonesia