TINTAPUTIH - Cendekiawan Prof Emil Salim memberikan pandangan sisi lain dari efek pandemi COVID-19. Sisi buruk yang disorot oleh Emil Salim imbasnya kepada demokrasi di Indonesia.
"COVID-19 memaksa kita 'ambil jarak' kurangi dialog tatap-muka sehingga beda pendapat tumbuh jadi 'permusuhan', kritik dianggap 'perlawanan', masyarakat terpecah jadi 'kawan versus lawan'," kata mantan Menteri Lingkungan Hidup ini dalam twitter, Selasa 28 Desember 2021.
Menggambarkan sisi buruk untuk demokrasi akibat COVID-19 Prof Emil meneruskan cuitannya, 'Mungkinkah kita tinggalkan tahun kelam ini dan menyambut tahun baru dengan hati lebih bersahabat ?," kata Emil Salim.
Baca Juga: Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan Secara Online
Pandangan Emil Salim ini mendapat banyak tanggapan pro dan kontra. "Sepertinya belum bisa, karena penguasa masih butuh buzzee untuk memuluskan kekuasaannya," balas akun Zulfarizal.
"Sedih ya prof. Tulisan prof mewakili suara hati banget. Saat persatuan mulai pecah. Dan penguasa tak ambil peduli, membiarkan. Bahkan beberapa diantaranya duduk bersama dengan pemecah belah," kata Sharee memberikan tanggapan.
Selang beberapa jam, Emil Salim kembali menulis di twitter. Bahasannya masih terkait keresahannya terkait cuitan sebelumnya.
"'Beda pendapat' tak perlu dianggap sebagai 'bermusuhan' tetapi sebagai ikhtiar untuk lebih pertajam beda gagasan yang diperjelas berkat 'kontras tulisan kapur putih diatas papan tulis hitam' sehingga memungkinkan dialog konstruktif dalam demokrasi yang menghargai beda pendapat!' tulis Emil Salim.***
Artikel Terkait
Meneropong Langkah Politik Ridwan Kamil di Kenduri Demokrasi 2024
Partai Golkar Kota Tasik Tancap Gas Menyambut Tahun Politik
Sejumlah Tokoh Gugat 'Presidential Threshold' dalam UU Pemilu
Perempuan Partai Golkar Memperkuat Kapasitas Politik Kaum Hawa
Hasil Survei Populi Center, Tokoh Asal Jawa Ini yang Paling Banyak Dapat Dukungan Jadi Presiden
Hasil Survei Populi Center dan Charta Politika, Elektabilitas Ganjar Pranowo Tertinggi
Muncul Dukungan dari Tasikmalaya, Hasil Survei Anies Baswedan di Posisi Tiga
KPU Pusat Luncurkan Desa Peduli Pemilu di Kabupaten Purwakarta
Dituduh 'Teroris di Gedung Wakil Rakyat' Fadli Zon Konsultasi dengan Lawyer
Elektabilitas Ganjar Pranowo Tinggi Karena Dianggap Identik dengan Jokowi