Untuk itu, kata Dedi, ia mengajak semua pihak berhati-hati dalam menjaga lisan dan memilih kata-kata yang tepat saat menyampaikan pendapat di muka umum.
"Karena hari ini abad digital akan sangat cepat orang bereaksi. Bisa jadi apa yang kita sampaikan di hatinya tujuan bukan itu tapi publik bisa menafsirkan hal berbeda," ujar politisi asal Purwakarta itu.
Seperti diketahui, saat ini masyarakat kembali heboh dengan pernyataan yang mengandung isu SARA. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Edy Mulyadi yang menyebut IKN Nusantara di Kalimantan adalah tempat 'jin buang anak'.
Hal tersebut menyulut emosi khususnya warga Kalimantan yang tidak terima tanah kelahirannya disebut dengan istilah tidak pantas dan cenderung mengarah pada isu SARA.***
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi dan Komisi IV Prihatin Kondisi Perbukitan Di Sukawening Garut.
Dedi Mulyadi Jadi Orangtua Angkat Santriwati Korban Pencabulan Guru Pesantren Bandung
Dedi Mulyadi Minta Kapolda Tindak Penebangan Pohon dan Penambangan Emas Liar di Gunung Gelap Garut
Dedi Mulyadi Imbau Desa Membuat Aturan untuk Menjaga Lingkungan
Dedi Mulyadi Menangis di Rumah Keluarga Korban Tabrakan Nagreg
Dedi Mulyadi Ganti Kerusakan Sepeda Motor yang Dipinjam Korban Tabrakan Nagreg
Nama Dedi Mulyadi Mencuri Perhatian di Hasil Survei Pemilihan Presiden
Masuk 10 Besar Hasil Survei Calon Presiden, Ini Jawaban Dedi Mulyadi
Peluang Dedi Mulyadi Jadi Capres, Pengamat : Lebih Berpeluang di Jabar
Dedi Mulyadi: Kajati Terima Suap Harus Diganti, Tapi Kalau Rapat Berbahasa Sunda Apa Salahnya?