Spirit Ramadhan, Jaga dan Pelihara Kesetiakawanan Sosial

TINTAPUTIH - Momentum bulan suci Ramadhan menjadi saat yang tepat untuk memupuk kesetiakawanan sosial. Selain berpeluang dilipatgandakan pahala di bulan ramadhan ini, kesetiakawanan seperti berbagi untuk sesama mulai keluarga, tetangga, sahabat maupun masyarakat lain menjadi salah satu bentuk implementasi dari nilai-nilai Pancasila yang harus selalu ditumbuhkembangkan oleh masyarakat.

"Bagaimanapun kesetiakawanan merupakan nilai luhur yang telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu. Oleh karenanya, semangat kesetiakawanan tentu harus dijaga dan terus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari sehari, " kata H. Subarna, SE, M. Si saat melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan dengan tema Toleransi dan pengamalan ibadah yang digelar di Di Aula Desa Cipicung Kec.Culamega Kabupaten Tasikmalaya, Selasa 19 April 2022.

Baca Juga: Naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat Kian Dekat Terwujud, Neneknya Jordi di Belanda Sampai Menangis Haru

Terlebih, tambah dia, saat ini perekonomian sebagian besar masyarakat belum sepenuhnya move on dari krisis akibat pandemi Covid-19. Jadi, kata SBR, sapaan akrabnya, ini saatnya untuk menguatkan kesetiakawanan sosial.

Anggota Komisi VIII DPR RI H. Subarna M. Si Saat menggelar sosialisasi dana haji. *

Menurut alumni Unsil yang kini duduk di Komisi VIII DPR RI itu, nilai-nilai kesetiakawanan itu sudah lama tertanam dalam diri bangsa kita jauh sebelum kemerdekaan.

Dengan kesetiakawanan yang terus dipelihara masyarakat terbukti mampu menjadi modal menghadapi segala tantangan dan cobaan yang dialami bangsa. Seperti saat bencana yang menimpa suatu daerah misalnya, segenap masyarakat dari segala elemen berbondong-bondong untuk membantu.

Namun, dia mengingatkan agar kesetiakawanan sosial jangan hanya dilakukan saat ada bencana saja. Kesetiakawanan sosial seharusnya dapat dirasakan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Baca Juga: Kerja Sama RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dengan Pengacara Diminta Diputus, Mengemuka Saat Audiensi