Mantan Wanhat DPC Gerindra Kota Tasikmalaya Sesalkan Pernyataan Amir Mahpud

TINTA PUTIH - Sejumlah kader dan pengurus DPC Partai Gerindra mengaku menyesalkan pernyataan Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra H. Amir Mahpud melalui juru bicaranya Usman Kusmana awal pekan lalu.

Saat itu, seperti disampaikan Usman seusai pengumuman SK DPC Gerindra Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya, Amir Mahpud menegaskan bahwa perombakan pengurus merupakan sesuatu yang normal dan biasa.

Adapun soal mekanisme, ia menyebut di Partai Gerindra tidak mengenal muscab atau sejenisnya seperti yang banyak diikuti partai lain. Namun memang ada mekanisme di internal yang didasarkan masukan, usulan dan pertimbangan stakeholder di internal partai Gerindra.

Baca Juga: Tes Fisik dan Kesehatan Penting bagi Atlet Sebelum Berlaga di Porprov Jabar

"Tetapi perombakan demi menutupi kebutuhan regenerasi dan penyegaran dilakukan berdasarkan masukan dari stakeholder di internal untuk penyegaran dan lebih mempersiapkan untuk menghadapi sejumlah kontestasi politik yang lebih baik," kata Usman.

"Toh Pak H. Nandang sebagai Ketua DPC maupun semua fraksi tampak solid dan menghadirinya," ujar dia.

Mengetahui hal itu beragam reaksi langsung mencuat. Ungkapan yang menegaskan bahwa sistem atau instrumen untuk pengambilan keputusan tidak mengenal muscab, musda atau munas dianggap seolah pembenaran di Gerindra tidak ada sistem.

Baca Juga: Pelatih Persib Robert Alberts Ternyata Terkena DBD, Terancam Tak Dampingi Tim Saat Hadapi Tanjong Pagar United

Menurut mantan Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Dadang Sunarya, ungkapan ini bisa merusak citra Gerindra dan sangat berbahaya untuk pemahaman warga yang awam. Karena Gerindra sampai saat ini bersepakat belum bisa menyelenggarakan Munas, Musda dan Muscab.