• Selasa, 26 September 2023

Aktivis Perempuan Kota Tasikmalaya Bentuk FoSP2T, Ini Tujuannya

- Senin, 27 Juni 2022 | 22:56 WIB
Sejumlah aktivis perempuan Kota Tasikmalaya saat diskusi pembentukan wadah berhimpun kaum hawa.* (Istimewa)
Sejumlah aktivis perempuan Kota Tasikmalaya saat diskusi pembentukan wadah berhimpun kaum hawa.* (Istimewa)

TINTA PUTIH - Rendahnya jumlah keterwakilan perempuan di parlemen masih menjadi topik yang selalu jadi mencuat menjelang pelaksanaan pemilu. Tak terkecuali jelang Pemilu 2024.

Apalagi menurut catatan World Bank (2019), negara Indonesia menduduki peringkat ke-7 terendah se-Asia Tenggara dalam hal keterwakilan perempuan di parlemen.

Di DPRD Kota Tasikmalaya pun saat ini hanya tiga anggota legislatif yang mewakili kaum perempuan yakni dua orang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan seorang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca Juga: PTM Surya Kencana Berjaya dalam Kejuaraan Tenis Meja Kapolres Tasikmalaya Kota Cup 2022

Dengan minimnya keterwakilan itu, isu-isu terkait kebijakan terkait kesetaraan gender dan lainnya belum banyak diperjuangkan. Menyadari hal itu, sekelompok kaum perempuan mencoba berhimpun dalam satu wadah organisasi untuk membangun jejaring dalam meningkatkan

kapasitas perempuan dalam berpolitik. Salah satu upayanya adalah dengan mendeklarasikan Forum Silaturahmi Perempuan Politik Tasikmalaya (FoSP2T).

Menurut salah seorang aktivis perempuan Kota Tasikmalaya Heni Hendini, organisasi itu dideklarasikan sebagai ruang aktivis perempuan untuk peningkatan kapasitas dan membangun gerakan bersama mewujudkan 30% anggota legislatif perempuan di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Dinkes Ingatkan Pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk Saat Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Tembus 1.059

Pendeklarasian organisasi itu sendiri dilakukan di Bojong Kidul Jl. Ahmad Suja'i Nomor 73 RT 05/012 Kota Tasikmalaya, Minggu 26 Juni 2022 malam.

Lahirnya FoSP2T dilatarbelakangi juga oleh berlarut-larutnya dinamika Musda/Muscab Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Tasikmalaya 14 Desember 2019 lalu yang hingga kini tak kunjung selesai.

Pada pelantikan itu, Heni bersama belasan aktivis perempuan menilai sikap DPD KPPI yang menolak hasil musda tersebut menimbulkan permasalahan. Bahkan Ketua DPD KPPI Jabar saat itu tidak bersedia memanggil ketua KPPI Kota Tasikmalaya yang dia lantik untuk duduk bersama.

Baca Juga: Mantan Kapolri (Alm) Jenderal Banurusman Layak Dihargai dengan Sebuah Nama Jalan di Kota Tasikmalaya

Ia memandang, jika situasi seperti itu menjadi preseden buruk bagi perkembangan KPPI.

Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya Ijang Jamaludin mengapresiasi eksistensi FoSP2T dan digarapkan jadi kekuatan atau dukungan dalam mengawal kebijakan afirmatif perempuan di ekosistem politik.

Halaman:

Editor: Gilang Teruna Purwadestian

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Iwan Bule Nyatakan Kesiapan Berlaga di Pilgub Jabar

Minggu, 26 Februari 2023 | 12:02 WIB

Harapan Baru Viman Alfarizi untuk Kota Tasikmalaya

Rabu, 22 Februari 2023 | 15:42 WIB

84 Persen Kepala Daerah Terpilih Disokong Cukong

Senin, 19 September 2022 | 08:53 WIB

7 Instruksi AHY agar Partai Demokrat Menang di Jawa Barat

Minggu, 18 September 2022 | 17:24 WIB

Viman Dianggap Bisa Jadi Harapan Baru Masyarakat

Jumat, 19 Agustus 2022 | 21:04 WIB
X