Leher "Terkunci Stang" Akibat Banyak Makan Daging, Ini Solusinya

TINTAPUTIH - Leher kaku atau nyeri leher adalah kondisi umum yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk postur yang buruk, cedera, stres, dan aktivitas fisik yang berlebihan. Dalam bahasa pergaulan, kondisi ini kerap disebut leher "terkunci stang".

Meskipun tidak ada hubungan langsung antara mengkonsumsi daging secara berlebihan dengan nyeri leher, ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada kondisi tersebut.

Beberapa faktor yang mungkin terkait dengan mengkonsumsi daging secara berlebihan dan nyeri leher adalah sebagai berikut:

Inflamasi
Makan daging dalam jumlah besar, terutama daging merah yang tinggi lemak, dapat menyebabkan peningkatan peradangan dalam tubuh. Inflamasi kronis dapat menyebabkan nyeri sendi dan otot, termasuk nyeri leher.

Baca Juga: Sederet Fakta Unik Daging Sapi, Ternyata Rendah Lemak

Kadar Asam Urat
Makan daging dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat menyebabkan kondisi seperti nyeri sendi, termasuk nyeri leher pada beberapa kasus.

Kelebihan Berat Badan
Mengkonsumsi daging berlemak tinggi secara berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan. Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan ekstra pada tulang, sendi, dan otot, termasuk leher, yang dapat menyebabkan nyeri dan ketegangan.

Jika Anda mengalami nyeri leher yang berkelanjutan atau serius, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis, seperti dokter atau ahli fisioterapi.

Mereka dapat melakukan evaluasi menyeluruh terkait gejala Anda dan memberikan diagnosis serta perawatan yang sesuai.

Terlepas dari itu, menjaga pola makan seimbang, olahraga teratur, menjaga postur yang baik, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi risiko nyeri leher dan menjaga kesehatan secara umum.***