TINTAPUTIH - Influencer kebugaran tubuh asal Jerman, Jo Lindner meninggal dunia. Selebgram yang dikenal dengan sebutan Joesthetics ini dikenal luas publik dunia karena kontennya yang membagikan tips kebugaran tubuh.
Pria berbadan atletis khas seorang bodybuilder ini meninggal dunia di usia 30-an akibat penyakit aneurisma otak atau aneurisma serebral. Sebelum meninggal dunia dia mengeluhkan nyeri di bagian leher.
Lalu apa gerangan penyakit aneurisma itu?. Bagaimana bisa seorang yang menerapkan pola hidup sehat dan rajin berolahraga bisa terkena penyakit ini.
Aneurisma adalah kondisi medis yang ditandai oleh pelebaran atau melemahnya dinding arteri, yang menyebabkan pembentukan kantong berisi darah yang abnormal.
Aneurisma dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, tetapi yang paling umum terjadi di arteri otak (aneurisma serebral) dan arteri aorta (aneurisma aorta).
Baca Juga: Mengenal Enrico Piaggio dan Dell'Orto, Dua Sosok Penting di Balik Vespa Klasik
Aneurisma serebral terjadi ketika dinding arteri di otak melemah dan membentuk kantong berisi darah. Ini dapat terjadi sebagai akibat dari cacat lahir, trauma kepala, tekanan darah tinggi, atau kondisi medis tertentu yang mempengaruhi pembuluh darah.
Aneurisma serebral sering kali tidak menunjukkan gejala sampai terjadi pecahnya aneurisma atau tekanan pada saraf atau jaringan di sekitarnya. Jika pecah, aneurisma serebral dapat menyebabkan pendarahan otak yang serius dan mengancam nyawa.
Aneurisma aorta adalah pelebaran atau melemahnya dinding arteri utama yang membawa darah dari jantung ke tubuh (aorta). Aneurisma aorta terutama terjadi di bagian perut (aneurisma aorta abdominal) atau dada (aneurisma aorta toraks).
Faktor risiko termasuk merokok, tekanan darah tinggi, aterosklerosis (penumpukan plak dalam arteri), usia tua, dan riwayat keluarga dengan aneurisma aorta.
Aneurisma aorta sering tidak menunjukkan gejala sampai terjadi komplikasi serius, seperti pecahnya aneurisma atau terjadinya penyempitan aliran darah.
Perawatan aneurisma tergantung pada ukuran, lokasi, dan kondisi kesehatan individu. Beberapa aneurisma kecil mungkin tidak memerlukan intervensi, tetapi dianjurkan untuk mengendalikan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan merokok.
Aneurisma yang lebih besar atau berisiko tinggi pecah dapat memerlukan intervensi bedah atau prosedur endovaskular. Tujuan pengobatan adalah mencegah pecahnya aneurisma, mengurangi risiko komplikasi, dan memperbaiki aliran darah.
Penting untuk menyadari gejala dan faktor risiko aneurisma serta mendapatkan pengobatan yang tepat jika Anda memiliki risiko atau gejala yang mencurigakan. Konsultasikan dengan profesional medis untuk evaluasi dan penanganan yang lebih lanjut.***
Artikel Terkait
Jangan Sampai Boncos, Begini Cara Mewujudkan Stabilitas Keuangan Pribadi
Strategi Perencanaan Keuangan di Masa Pensiun
Leher "Terkunci Stang" Akibat Banyak Makan Daging, Ini Solusinya
Persyaratan Terbaru untuk Pengajuan KUR 2023
Trik Psikologi Mempengaruhi Lawan Bicara, Juru Nego Merapat!
5 Kegiatan Anak Mengisi Liburan Sekolah Selain Berwisata
Pernah Ditanya Anak Mengapa Langit Berwarna Biru, Ini Jawabannya
Sejarah Singkat Vespa Klasik, Dari Italia Menyebar ke Pelosok Dunia
Ragam Seri Vespa Klasik, Semakin Tua dan Langka Semakin Mahal