• Kamis, 21 September 2023

Mengenal Aneurisma, Penyakit yang Menewaskan Influencer Kebugaran Tubuh

- Minggu, 2 Juli 2023 | 19:13 WIB
ilustrasi gym (pixabay)
ilustrasi gym (pixabay)


TINTAPUTIH - Influencer kebugaran tubuh asal Jerman, Jo Lindner meninggal dunia. Selebgram yang dikenal dengan sebutan Joesthetics ini dikenal luas publik dunia karena kontennya yang membagikan tips kebugaran tubuh.

Pria berbadan atletis khas seorang bodybuilder ini meninggal dunia di usia 30-an akibat penyakit aneurisma otak atau aneurisma serebral. Sebelum meninggal dunia dia mengeluhkan nyeri di bagian leher.

Lalu apa gerangan penyakit aneurisma itu?. Bagaimana bisa seorang yang menerapkan pola hidup sehat dan rajin berolahraga bisa terkena penyakit ini.

Aneurisma adalah kondisi medis yang ditandai oleh pelebaran atau melemahnya dinding arteri, yang menyebabkan pembentukan kantong berisi darah yang abnormal.

Aneurisma dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, tetapi yang paling umum terjadi di arteri otak (aneurisma serebral) dan arteri aorta (aneurisma aorta).

Baca Juga: Mengenal Enrico Piaggio dan Dell'Orto, Dua Sosok Penting di Balik Vespa Klasik

Aneurisma serebral terjadi ketika dinding arteri di otak melemah dan membentuk kantong berisi darah. Ini dapat terjadi sebagai akibat dari cacat lahir, trauma kepala, tekanan darah tinggi, atau kondisi medis tertentu yang mempengaruhi pembuluh darah.

Aneurisma serebral sering kali tidak menunjukkan gejala sampai terjadi pecahnya aneurisma atau tekanan pada saraf atau jaringan di sekitarnya. Jika pecah, aneurisma serebral dapat menyebabkan pendarahan otak yang serius dan mengancam nyawa.

Aneurisma aorta adalah pelebaran atau melemahnya dinding arteri utama yang membawa darah dari jantung ke tubuh (aorta). Aneurisma aorta terutama terjadi di bagian perut (aneurisma aorta abdominal) atau dada (aneurisma aorta toraks).

Faktor risiko termasuk merokok, tekanan darah tinggi, aterosklerosis (penumpukan plak dalam arteri), usia tua, dan riwayat keluarga dengan aneurisma aorta.

Aneurisma aorta sering tidak menunjukkan gejala sampai terjadi komplikasi serius, seperti pecahnya aneurisma atau terjadinya penyempitan aliran darah.

Perawatan aneurisma tergantung pada ukuran, lokasi, dan kondisi kesehatan individu. Beberapa aneurisma kecil mungkin tidak memerlukan intervensi, tetapi dianjurkan untuk mengendalikan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan merokok.

Aneurisma yang lebih besar atau berisiko tinggi pecah dapat memerlukan intervensi bedah atau prosedur endovaskular. Tujuan pengobatan adalah mencegah pecahnya aneurisma, mengurangi risiko komplikasi, dan memperbaiki aliran darah.

Penting untuk menyadari gejala dan faktor risiko aneurisma serta mendapatkan pengobatan yang tepat jika Anda memiliki risiko atau gejala yang mencurigakan. Konsultasikan dengan profesional medis untuk evaluasi dan penanganan yang lebih lanjut.***

Editor: Gilang Teruna Purwadestian

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sangat Memotivasi, Simak 10 Quotes Tokoh Dunia

Senin, 3 Juli 2023 | 05:00 WIB

Strategi Perencanaan Keuangan di Masa Pensiun

Sabtu, 1 Juli 2023 | 17:00 WIB

Persyaratan Terbaru untuk Pengajuan KUR 2023

Sabtu, 1 Juli 2023 | 15:15 WIB

Menyelami Fakta Menarik Kehidupan di Laut Dalam

Sabtu, 24 Juni 2023 | 12:00 WIB

Menelisik Sejarah Musik Dangdut di Indonesia

Sabtu, 24 Juni 2023 | 11:52 WIB

Cara Membuat Cilok Kuliner Sunda yang Melegenda

Kamis, 22 Juni 2023 | 19:59 WIB

Gabut? Yuk Ikutan Lomba Melamun di GCC Tasikmalaya

Sabtu, 25 Februari 2023 | 19:18 WIB

Daftar 102 Pinjol Legal yang Terdaftar di OJK

Rabu, 1 Februari 2023 | 16:13 WIB
X