TINTAPUTIH- Jalur kereta api (KA) Banjar - Cijulang kini tinggal kenangan. Rute KA yang dibangun zaman kolonial Belanda itu hanya menyisakan catatan sejarah dan beberapa bangunan monumental berupa jembatan dan terowongan. Berikut ini data spesifikasi jalur KA Banjar-Cijulang yang penuh kenangan tersebut berdasarkan catatan Balai Arkeologi Jawa Barat.
Jalur KA Banjar-Cijulang memiliki panjang 82,16 kilometer dengan rincian 72 kilometer adalah lintasan datar, sementara sekitar 10 kilometer adalah menembus pegunungan.
Total jembatan yang dibangun ada 54 unit dengan panjang total 1.520 meter. Tapi yang kini masih tersisa dan dijadikan cagar budaya adalah 3 jembatan terpanjang. Yaitu jembatan Cikacepit atau Cipamotan sepanjang 310 meter dengan kedalaman 38 meter, kedua jembatan Cipambokongan sepanjang 299 meter dengan kedalaman 40 meter dan yang ketiga jembatan Cikabuyutan panjang 176 meter dengan kedalaman 34 meter.
Spesifikasi jalur KA Banjar-Cijulang selanjutnya adalah memiliki 4 buah terowongan yakni terowongan Philips di Batulawang Banjar sepanjang 281 meter, terowongan Hendrik di Kalipucang Pangandaran sepanjang 105 meter, terowongan Juliana di Kalipucang sepanjang 147 meter dan yang terpanjang adalah terowongan Wilhelmina di Kalipucang sepanjang 1.116 meter.
Semua terowongan dinamai keluarga raja Belanda Sementara jembatan itu merujuk pada nama daerahnya.
Sementara jumlah bangunan ada 6 stasiun dan 16 halte yang tersebar di sepanjang jalur.
"Jembatan dan terowongan KA Banjar - Cijulang sudah ditetapkan menjadi cagar budaya," kata Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Pangandaran Aceng Hasyim, Rabu (7/7/2021).
Aceng mengatakan belum lama ini Badan Arkeologi, PT. KAI dan pihak terkait lainnya melakukan penelitian. Dari kegiatan itu terungkap hal-hal menarik dari proses pembangunan jalur kereta termahal di Indonesia tersebut.
"Dari makalah penelitian yang disusun oleh Ir. Intrias Herlistiarto, diketahui Pemerintah Belanda menghabiskan anggaran f 9.583,421 gulden, padahal sebelumnya direncanakan f 5.064,000, gulden. Anggaran menjadi mahal karena banyak membangun jembatan dan terowongan," kata Aceng.
Aceng menyebut selain memakan biaya besar, pembangunan 4 terowongan dan 3 jembatan itu sempat diwarnai dinamika. Pada waktu itu terjadi perdebatan antara dilanjutkan membuat jalur menembus pegunungan di Kalipucang atau dialihkan ke jalur lain. Dinamika itu bahkan sempat membuat pembangunan tertunda pada tahun 1911 sampai 1913.
"Akhirnya pemerintah Belanda nekat membuat jalur KA dengan membuat terowongan untuk menembus gunung dan membuat jembatan untuk melintasi lembah," kata Aceng.
Dibangun dengan Teknologi Mutakhir
Pada saat pengerjaan jembatan Belanda menggunakan teknologi konstruksi paling mutakhir di jamannya. Bahkan sampai mendatangkan alat khusus dari Jerman.
"Mereka mendatangkan derek khusus dari Jerman untuk merangkai jembatan. Sementara bentangan bajanya pun didatangkan langsung dari Belanda, melalui Cilacap melintasi penyeberangan Kalipucang," kata Aceng.
Bentangan baja itu dirangkai dengan sistem knock down diatas pondasi beton raksasa setinggi kisaran 40 meter.
Sementara itu pembangunan 4 buah terowongan pun tak kalah luar biasa. Prinsip pembangunan terowongan KA ini dilakukan karena kondisi yang tidak memungkinkan jika jalur KA dibuat melingkar berbelok tajam atau menanjak mendaki gunung. Sehingga tiada cara lain selain membuat terowongan.
"Penggalian terowongan dilakukan manual dengan peralatan sederhana, tidak menggunakan bahan peledak atau bor raksasa. Untuk menggali terowongan ini banyak warga lokal dan warga Cilacap yang dipekerjakan," kata Aceng.
Untuk melubangi 3 gunung itu, termasuk terowongan Wilhelmina yang panjangnya 1.116 meter, butuh waktu sekitar 3 tahun.
"Menurut sumber lokal, setelah beres membuat terowongan itu dihelat pesta dengan pertunjukan ronggeng gunung," kata Aceng.***
Artikel Terkait
KA Jarak Jauh Kembali Beroperasi, Ini Protokol yang Wajib Dipenuhi Penumpang
Serpihan Kenangan Penumpang Kereta Api Banjar-Cijulang
Kemana Raibnya Besi Rel KA Jembatan Cikacepit & Cipambokongan?
Ini Data Spesifikasi Jalur KA Banjar-Cijulang
Sejarah Jembatan KA Cirahong Ciamis Ternyata Hasil Lobi Politik
Syarat Baru Naik Kereta Api di Masa Libur Natal dan Tahun Baru, Simak Perubahannya
Menilik Catatan Sejarah Stasiun KA Karangpucung Banjar