TINTAPUTIH - Bursa calon rektor Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya mulai menghangat. Hal itu berkaitan dengan semakin dekatnya akhir masa pengabdian rektor Unsil saat ini Prof. Rudi Priyadi, pada bulan April 2022 mendatang.
Senat Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang dipimpin Prof. Deden Mulyana kemudian memutuskan pembentukan panitia pemilihan, dimana berdasarkan kesepakatan bersama, guru besar Unsil yakni Prof. Yus Darusman mendapat amanah untuk melaksanakan kenduri politik kampus itu dengan demokratis.
Saat dihubungi Prof. Yus membenarkan, tahapan pelaksanaan pemilihan rektor Universitas Siliwangi Tasikmalaya sudah dimulai dengan membuka pendaftaran bakal calon rektor.
Yus pun menegaskan akan melaksanakan setiap tahapan dengan mengacu pada aturan yang telah ditetapkan hingga terpilih rektor yang tidak memicu kegaduhan di internal civitas akademika Universitas Siliwangi Tasikmalaya. "Ya kita berkomitmen untuk merealisasikan pemilihan rektor Unsil yang rapi, bersih, tanpa gejolak, sehingga terpilih rektor terbaik," ujar Prof. Yus.
Baca Juga: Karakter Presiden Jokowi Berdasarkan Weton
Dia pun memastikan panitia dan jajarannya akan mengawal pemilihan rektor unsil tasikmalaya dengan seadil-adilnya tanpa tergoda untuk mendukung ke salah satu kandidat.
Sebab, ujar dia, bila panitianya sudah tak independen, maka pelaksanaan kontestasi tidak fair dan rawan konflik. Imbasnya, pasca pemilihan reltor Unsil Tasikmalaya, kondusifitas kampus bisa terganggu.
Makanya, acuan berupa regulasi mulai seleksi administratif, verifikasi bakal calon hingga penetapan calon terpilih harus benar sesuai aturan.
Dikatakan Yus, dalam masa penerimaan pendaftaran yang berakhir 30 November 2021, sudah ada lebih dari sepuluh orang balon yang mengambil formulir.
Dari kandidat yang mengambil formulir pendaftaran, semua berasal dari internal Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Hanya ketertarikan peserta dari luar kampus juga dimungkinkan ada dan dipersilahkan turut berkontestasi dalam pemilihan rektor Unsil.
Nanti akan dilakukan rangkaian seleksi sehingga bakal calon dikerucutkan menjadi minimal empat orang. Dia juga mengatakan, bobot suara dari senat mencapai 65 persen serta Kemenristek Dikti sebesar 35 persen. "Perwakilan dari Kemenristek Dikti yang dapat mandat nantinya tetap hadir pada jadwal pemungutan suara pemilihan rektor Unsil," ujar Yus.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tegaskan Tak Beri Izin Reuni 212
Panitia sudah menjadwalkan, pelaksanaan pemungutan suara pemilihan rektor Unsil dilakukan sekitar bulan Februari atau dua bulan sebelum rektor saat ini purna tugas.
Merunut pada Peraturan Menteri Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri No 19 tahun 2007, kandidat rektor harus ASN (PPPK tidak masuk syarat) dan sekurang-kurangnya pernah menjabat minimal ketua jurusan.
Jadi jika mengacu pada syarat itu, banyak figur internal yang memiliki kesempatan untuk menjajal pesta demokrasi di kampus tersebut. Selain Prof. Arifin ada sosok Prof Iis Marwan, Dr. Cucu Hidayat, Dr. Gumilar Mulya, Dr. Nundang Busaeri, Dr. Supratman dan lainnya juga memungkinkan ikut berkompetisi, termasuk dengan kandidat dari eksternal Unsil yang tidak menutup kemungkinan meramaikan akan bursa. ***
Artikel Terkait
Pecinta Alam Khaniwata Unsil Jadi Juara Nasional
Manfaatkan Potensi Besar Jejaring Alumni Universitas Siliwangi
Universitas Cipasung dan Universitas Siliwangi Menjalin Kerjasama