TINTAPUTIH - Stasiun KA Cibatu Kabupaten Garut belakangan ramai dibicarakan. Menyusul telah selesainya reaktivasi jalur kereta api (KA) dari stasiun ini ke arah Garut Kota atau Cikajang.
Nama stasiun Cibatu tentu saja diambil dari nama wilayahnya yakni Kecamatan Cibatu.
Asal muasal nama Cibatu, menurut cerita sesepuh lokal adalah ketika orang-orang sedang menggali saluran irigasi, cangkul yang dipakai menggali tanah selalu terpentok batu.
Keberadaan bebatuan di wilayah itu membuatnya dikenal sebagai Cibatu.
Selain memiliki stasiun, Cibatu juga terkenal dengan sebuah pondok pesantren di Desa Keresek yang jaraknya hanya sekira 3 km dari arah stasiun Cibatu.
Baca Juga: Banjir di Cirebon Landa Empat Desa, Ratusan Rumah Terendam
Pada Tahun 1960-an pondok pesantren Keresek pernah dihebohkan dengan kehadiran sosok jin dari Mesir bernama Siti Qolbuniyah. Konon jin ini berniat balas dendam atas kematian suaminya.
Siti Qolbuniyah pernah marah membabi buta selama lima tahun sebelum akhirnya bertekuk lutut kepada pimpinan pondok pesantren saat itu yakni Mama Kyai Haji Busrol Karim.
Terkait nama Keresek sendiri konon diambil dari kata atau bunyi "ngeresek". Suara itu muncul saat salah seorang panglima kerajaan Mataram datang ke lokasi tersebut menggunakan batang daun kelapa kering.
Dan saat turun mengeluarkan suara "ngeresek". Akhirnya kampung tersebut dinamai keresek berikut pondok pesantrennya. (Ai Karnengsih)***
Artikel Terkait
KA Jarak Jauh Kembali Beroperasi, Ini Protokol yang Wajib Dipenuhi Penumpang
Kemana Raibnya Besi Rel KA Jembatan Cikacepit & Cipambokongan?
Ini Data Spesifikasi Jalur KA Banjar-Cijulang
Sejarah Jembatan KA Cirahong Ciamis Ternyata Hasil Lobi Politik
Menilik Catatan Sejarah Stasiun KA Karangpucung Banjar
Reaktivasi Jalur KA Garut Menggugah Memori Masyarakat Terhadap Si Kuik dan Si Gombar