TINTAPUTIH - Komitmen tujuh bakal calon di pemilihan rektor Unsil terkait penyelesaian persoalan Purna Bakti menjad perhatian civitas akademika Unsil.
Berdasarkan dokumen paparan visi misi bakal calon rektor Unsil yang telah disosialisasikan di website resmi Unsil, hanya empat kandidat yang menyebutkan rencana atau upaya penyelesaian purna bakti yang belum selesai dalam tujuh tahun terakhir ini.
Keempat kandidat itu yakni Prof Muradi, Dr. Gumilar Mulya, Prof Nandang Alamsyah dan Prof Iis Marwan.
Gumilar maupun Nandang misalnya memiliki program itu dengan menggunakan skema musyawarah serta pendekatan hukum.
Iis bersama Gumilar pun menyatakan akan berkoordinasi atau bermusyawarah dengan Yayasan dalam memastikan jalan tengah yang sama-sama menguntungkan.
Gumilar pernah menyatakan akan melakukan pendekatan lain yakni memberi ruang dan kesempatan bagi setiap keluarga pegawai yayasan untuk bekerja di lingkungan Unsil.
Baca Juga: Warga Pituin Ciamis Pimpin Penataan Kota Medan
Namun meski tak menyebutkan secara gamblang dalam paparan yang disosialisasikan, Muradi justru tidak membebankan persoalan itu kepada Yayasan maupun Universitas Siliwangi.
Hal itu dikatakan salah seorang Dosen FISIP Unsil Randi Muchariman yang telah mengetahui skema atau proses penyelesaian purna bakti versi Muradi.
Randi menyebut bahwa Prof Muradi justru berpikir secara out of the box dengan menawarkan skema pembiayaan dari pihak ketiga dengan jaminan tidak akan membuat persoalan baru.
Artikel Terkait
Guru Besar Unpad Prof Muradi Ramaikan Bursa Pemilihan Rektor Unsil Tasikmalaya
Prof Muradi Sampaikan Optimistisme untuk Kemajuan Unsil
Tokoh Kabupaten Tasikmalaya Beri Dukungan Moril untuk Prof Muradi di Pemilihan Rektor Unsil
Pemilihan Rektor Unsil, Ini Penjelasan Konsep WANGI yang Diusung Prof Muradi
Prof Muradi : 'Social Entrepreneur Dapat Menjadi Solusi Masalah Sosial'
Prof Muradi Ziarah Makam Pendiri Unsil Menjelang Pemilihan Rektor Unsil
Pemilihan Rektor Unsil, Prof Muradi Usung Konsep WANGI