TINTAPUTIH - Dalam bukunya yang berjudul The 100 : A Ranking of The Most Influential Persons In History, yang dipublish pertama kali pada tahun 1978 dan cetakan kedua pada tahun 1992, Michael H Hart membuat daftar 100 tokoh paling berpengaruh di dunia.
Hart sendiri dikenal sebagai penulis dan astrofisikawan berdarah Yahudi-Amerika, ia juga menyematkan diri sebagai sparatis kulit putih.
Penulis kontroversial ini, mengumpulkan nama-nama manusia berpengaruh dari berbagai bidang, mulai dari tokoh agama, pemerintahan, ilmuwan, filsup, penemu, seniman dan lain-lain.
Yang paling mengejutkan dari buku ini adalah, Hart menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh teratas dalan daftar orang paling berpengaruh di dunia.
Ia menyebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa agama Islam, yang menjadi salah satu agama terbesar di dunia hingga saat ini. Selain itu ia juga dikenal sebagai pemimpin politik yang amat efektif. Hingga saat ini, pengaruhnya masih kuat dan sangat efektif.
Baca Juga: Massa Aksi Tuntut Pemecatan Arteria Dahlan di DPRD Kota Tasikmalaya Bawa Kujang, Golok dan Ular
Hart mengatakan pengaruh Nabi Muhammad SAW sangatlah besar, walaupun ia dilahirkan di kota Makkah pada tahun 570 Masehi, yang notabenya sebagai wilayah terbelakang saat itu, jauh dari peradaban maju, pusat perdagangan, seni dan ilmu pengetahuan.
Pada masa awal diangkat menjadi rasul Allah pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW hanya berdakwah kepada keluarga dan teman-temannya. Lama kelamaan beliau mulai memberanikan diri berdakwah di depan publik dan pengikutnya semakin banyak.
Namun ia mulai terancam dan dianggap berbahaya oleh para petinggi Makkah, hingga ia menutuskan untuk hijrah ke kota Madinah pada 622 Masehi.
Disinilah Nabi Muhammad SAW mulai mendapat lebih banyak pengikut dan pengaruhnya di bidang politik semakin besar.
Nabi Muhammad SAW melakukan pertempuran dengan kota asalnya Makkah, hingga berakhir tahun 630 masehi, dengan kemenangan mutlak.
Nabi pun akhirnya kembali ke kota kelahiranya dan semakin banyak masyarakat yang memeluk Islam di Makkah.
Hingga wafatnya pada tahun 632 masehi, Nabi Muhammad SAW sudah menjadi penguasa di seluruh bagian Arab Selatan.
Setelah wafat, pengaruh nabi Muhammad tidak lantas surut, malah semakin meluas.
Artikel Terkait
Kepengurusan IPHI Erman Suparno Dikuatkan Putusan PTUN
Warga Pituin Ciamis Pimpin Penataan Kota Medan
Skema Penyelesaian Sengketa Purna Bakti Unsil Versi Prof Muradi Dinilai Paling Rasional
IPHI Jabar Minta Semua Pihak Bersatu Wujudkan Mabrur Haji Sepanjang Hayat
Senat Unsil Tetapkan Tiga Calon Rektor, Semua Calon Eksternal Kandas
Tidak Setuju Dengan Sikap Arteria Dahlan Terkait Bahasa Sunda?, Yuk Ikut Petisi Ini
Masa Tunggu Calon Jemaah Haji Kota Tasikmalaya Mencapai 23 Tahun
Minyak Goreng Murah Cepat Habis Emak-emak di Garut Protes
Tantan Ridwan Terpilih jadi Ketua SOG Tasikmalaya
Cara Tidur Ala Militer Hanya 2 Menit, Cocok Untuk Kalian yang Mudah Stres