• Selasa, 26 September 2023

Cerita Keangkeran Jalan Emplak Pangandaran

- Minggu, 31 Juli 2022 | 22:01 WIB
Jalan emplak Pangandaran. (TINTAPUTIH)
Jalan emplak Pangandaran. (TINTAPUTIH)

TINTAPUTIH - Pangandaran terdapat tempat angker yang dipenuhi dengan cerita mistis, salahsatunya keangkeran Jalan Emplak di tanah Pangandaran.

Ditelinga warga Pangandaran, jalan Emplak menjadi salahatu jalur yang harus dilalui warga Kalipucang untuk menuju Pangandaran.

Jalan Emplak berada diantara dua desa yakni Desa Kalipucang, Kecamatan Kalipucang dan Desa Putrapinggan, Kecamatan Pangandaran. Bagi wisatawan yang hendak bertolak ke Pangandaran sudah pasti melalui Jalan Emplak.

Baca Juga: Kenali Ikan Asin Jambal Roti yang Rasanya Super, Oleh-oleh Favorit Wisatawan Pantai Pangandaran

Bahkan apabila seseorang sudah melewati Jalan Emplak, itu artinya bebeberapa kilometer lagi sampai ke Pangandaran.

Kawasan tersebut merupakan sebuah hutan rimba, dengan pepohonan tua yang berusia puluhan tahun.

Meskipun kawasan hutan, tapi warga tetap akrab dengan Hutan Emplak. Jalan berkelok menuju Pangandaran yang curam. Kerap kali disebut sebagai jalan tengkorak, karena tak sedikit kecelakaan lalu lintas terjadi di lokasi tersebut.

Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Senin Tanggal 1 Agustus 2022

Budayawan dan Seniman Pangandaran, Didin Jentreng mengatakan, Hutan Emplak dahulu disebut sebagai Wana Burka. "Wana berarti seram dan Burka artinya seram. Bahkan orang tua dulu percaya apabila burung yang melewati hutan tersebut akan terkapar jatuh atau tiba-tiba mati," ucapnya belum lama ini.

Cerita keangkeran hutan Emplak, menurut Didin sangat erat dengan hikayat Eyang Panji Bener. "Orang tersebut merupakan sosok sakti kuncen atau dikenal tokoh dalam kawasan hutan Emplak," katanya.

Bahkan kisahnya tak lepas dari kawasan tetangganya Desa Bagolo yang menuju pantai Karapyak.

Bahkan menurut Didin, patilasan Eyang Panji Bener berada di Desa Bagolo. "Dahulu Desa Bagolo menjadi tempat pemukiman, sementara Emplak hutannya. Selain itu cerita tersebut tidak lepas dengan sosok Kala Samudera. Seorang bajak laut yang kejam," ucap Didin.

Kemudian keangkeran hutan Emplak perlahan terkikis setelah ada kolonial Belanda yang membangun jalur kereta api di kawasan tersebut.

Di hutan Emplak terdapat sebuah perbukitan yang dianggap sebagai kawasan larangan, namun kolonial membangun proyek jembatan jalur kereta.

Halaman:

Editor: Gilang Teruna Purwadestian

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sangat Memotivasi, Simak 10 Quotes Tokoh Dunia

Senin, 3 Juli 2023 | 05:00 WIB

Strategi Perencanaan Keuangan di Masa Pensiun

Sabtu, 1 Juli 2023 | 17:00 WIB

Persyaratan Terbaru untuk Pengajuan KUR 2023

Sabtu, 1 Juli 2023 | 15:15 WIB

Menyelami Fakta Menarik Kehidupan di Laut Dalam

Sabtu, 24 Juni 2023 | 12:00 WIB

Menelisik Sejarah Musik Dangdut di Indonesia

Sabtu, 24 Juni 2023 | 11:52 WIB

Cara Membuat Cilok Kuliner Sunda yang Melegenda

Kamis, 22 Juni 2023 | 19:59 WIB

Gabut? Yuk Ikutan Lomba Melamun di GCC Tasikmalaya

Sabtu, 25 Februari 2023 | 19:18 WIB

Daftar 102 Pinjol Legal yang Terdaftar di OJK

Rabu, 1 Februari 2023 | 16:13 WIB
X