Mengenal Kampung Badud di Pangandaran, Menjaga Seni Tradisi Menyambut Musim Padi

- Selasa, 12 Juli 2022 | 07:33 WIB
Kampung Badud Margacinta, Cijulang, Pangandaran. (Istimewa)
Kampung Badud Margacinta, Cijulang, Pangandaran. (Istimewa)

TINTAPUTIH - Kampung Badud di Margajaya, Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran menjadi salahsatu wilayah yang kaya akan seni dan budaya lokal.

Kampung Badud salahsatu kawasan di wilayah Margacinta yang menjadi tempat menjaga tradusu setiapkali datang musim panen padi.

Diambil dari nama keseniannya, Badud yaitu aktraksi kesenian yang memainkan alat musik dogdog dan angklung. Kesenian ini memiliki beberapa jenis kesenian, diantaranya seni musik, seni tari dan teater.

Baca Juga: Sinta Wanita Muda Pangandaran Sukses Raup Cuan Ratusan Juta dari Jualan Produk Kulit

Budayawan Sunda setempat Didin Jentreng mengatakan, nama Kampung Badud disebutkan sebagai tanda lahirnya kesenian daerah tertua di Pangandaran Seni Tradisional Badud.

Menurutnya kesenian Badud sudah dimainkan sejak tahun 1868an. "Sejak saat itu daerah ini memilili kesenian tradisi yang unik, biasanya dahulu dimainkan setiap menyambut musim panen padi," ucap Didin belum lama ini.

Namun saat ini pageleran seni Badud dimainkan setiap kali ada acara penting menyambut hari besar ataupun pagelaran seni budaya di Pangandaran.

Baca Juga: Cerita Penjual Umang di Pangandaran yang Menyambung Hidup Dari Biota Laut

Menurut dia, dahulu seni Badud juga menjadi salahsatu cara mengusir hama. Perihal pengusiran terhadap binatang yang dianggap mengganggu juga memfungsikan seni Badud pada saat musim penebangan pohon atau menanam benih pada satu lobang dengan iringan bacaan mantra dan doa serta berbagai sesuguhan (rujak bunga ros, rujak pisang, telur, daging mentah, gula batu, rokok cerutu, rokok bangjo, rokok (berwarna coklat masing-masing dua batang, dan lain-lain) agar diberikan kelancaran.

Pertunjukan seni Badud selalu digelar di arenaarena terbuka. Hal itu disebabkan karena fungsi komunikatif seni Badud sangat tinggi.

Kesenian ini tidak mungkin dipertunjukan tanpa kehadiran penonton karena justru makna dan kemeriahan seni Badud terletak pada interaksi antara pemain dan penonton. Penting dikemukakan bahwa bentuk pertunjukan.

Kesenian badud membutuhkan 20 orang pemain dalam sekali pentas dan semua pemainya laki-laki. Diantaranya, ada empat pemain utama yang membawa alat musik badud (dogdog). Empat pemain utama ini tampil paling pertama.

Baca Juga: Nelayan di Pantai Batukaras Alami Musim Paceklik yang Panjang, Pilih Legalkan Baby Lobster

"Ada 5 pemeran beratribut bertopeng dalam aktraksi badud diantaranya lutung, kera, anjing hutan, harimau, dan babi hutan yang dibuat dengan bahan seadanya," kata Didin.

Halaman:

Editor: Gilang Teruna Purwadestian

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Seekor Kucing Jadi Mahar Pernikahan Warga Cimahi

Rabu, 22 Februari 2023 | 22:53 WIB

Mitos Mandi Malam Hari Picu Penyakit Rematik

Rabu, 22 Februari 2023 | 06:52 WIB

5 Asupan Alami yang Berfungsi Membersihkan Ginjal

Jumat, 27 Januari 2023 | 11:09 WIB

Tips Membersihkan Pembuluh Darah Tanpa Obat

Rabu, 25 Januari 2023 | 09:48 WIB

6 Bahan Alami Untuk Mengusir dan Membunuh Tikus

Minggu, 22 Januari 2023 | 15:45 WIB

Ini 5 Minuman Pembersih Usus Agar Tetap Sehat

Senin, 19 September 2022 | 09:25 WIB

Jadwal Samsat Keliling di Kabupaten Ciamis

Selasa, 30 Agustus 2022 | 11:44 WIB

Beberapa Versi Asal Usul Hantu Kuntilanak

Jumat, 5 Agustus 2022 | 14:16 WIB

Terpopuler

X