Awas Bahaya Penyalahgunaan Hexymer, Obat yang Digunakan Pelaku Pencabulan di Tasikmalaya

TINTAPUTIH - Tiga orang buruh bangunan di Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya ditangkap polisi karena mencabuli seorang remaja putri.

Sebelum dicabuli, korban dicekoki pil hexymer oleh ketiga pelaku. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai 7 butir. Tak heran jika remaja putri itu sampai tak sadarkan diri akibat over dosis obat tersebut.

Lalu sebenarnya hexymer itu obat apa?, sampai bisa disalah gunakan dan didapatkan tanpa resep dokter.

Dari berbagai sumber, diketahui bahwa pil hexymer merupakan obat bagi para penderita parkinson. Penyakit ini berkaitan dengan gangguan syaraf. Penyakit ini diidap oleh petinju legendaris Muhammad Ali.

Akibat penyakit ini, pasien tidak dapat mengontrol lagi gerak tubuhnya sehingga tampak bergetar.

Baca Juga: Trio Buruh Bangunan di Sukaratu Tasikmalaya Cekok dan Cabuli Gadis Remaja

Nah obat atau pil hexymer ini sejatinya dimanfaatkan untuk meredakan gejala gerakan tak terkendali. Hexymer mengandung senyawa Trihexyphenidyl termasuk dalam kelas obat yang disebut antikolinergik. Obat ini bekerja dengan menghalangi zat alami tertentu (asetilkolin).

Setelah dikonsumsi obat ini akan membantu mengurangi kekakuan otot, berkeringat, dan produksi air liur, sekaligus membantu meningkatkan kemampuan berjalan pada orang dengan penyakit parkinson. 

Namun perlu diingat hexymer ini merupakan obat keras yang penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.

Di kalangan anak muda sendiri, disinyalir pil hexymer ini kerap disalahgunakan untuk mabuk-mabukan. Penjualan secara ilegal marak dilakukan.

Buktinya ketiga pelaku pencabulan itu mengaku mendapatkan pil hexymer saat mereka bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta. Pil tersebut mereka beli dengan harga Rp 10 ribu untuk 10 butir.

Penyalahgunaan obat ini jelas berbahaya dan bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan, terlebih dalam penggunaannya sengaja over dosis atau menenggak dalam jumlah banyak.***